Informasi Mengenai Potensi dan Wisata Desa Delik Kec. Tuntang Kab. Semarang

Powered by Blogger.

BTemplates.com

Sunday, August 14, 2016

UMKM Keripik Pisang "BANA" Desa Delik


            
UMKM BANA DESA DELIK
      
   Mahasiswa KKN UNDIP Tim 2 tahun 2016 khususnya Tim Desa Delik berkerjasama dengan masyarakat Desa Delik membuat suatu UMKM keripik pisang untuk memaksimalkan potensi daerah.

TujuanKegiatan
Tujuan umum melaksanakan kegiatan agar ibu-ibu PKK dapat menciptakan penghasilan sendiri walaupun hanya sebagai ibu rumah tangga.
Kegiatan ini bermanfaat bagi ibu-ibu PKK diantaranya :
-Ibu-ibu PKK memiliki inovasi dalam pengembangan usaha kripik pisang
-Ibu-ibu PKK bisa menghasilkan uang sendiri dari hasil perkebunan mereka




Berikut daftar Harga UMKM
Rasa Gula Jawa = 7000
Rasa Barbeque   = 7000
Rasa Balado       =  7000
Rasa Jasmine      =  7000


Gambaran Umum Desa Delik


GAMBARAN UMUM LOKASI DESA DELIK

https://www.google.co.id/maps/@-7.2638316,110.4677815,15.5z


Desa Delik merupakan salah satu desa di Jawa Tengah yang terletak di dekat kota Salatiga dengan batas desa :
- Sebelah utara     :  Desa Polosiri
- Sebelah Timur    :  Desa Tlompakan
- Sebelah Selatan  : Desa Lopait
- Sebelah Barat     : Desa Tuntang

Memiliki luas daerah sebesar 539,6 HA . Menurut data terakhir yang ada dalam arsip di Balai Desa setempat, penduduk Desa Delik diketahui sebanyak 4090  jiwa, dengan jumlah laki-laki sebanyak 2060 jiwa dan perempuan sebanyak 2028 jiwa. Luas wilayah dan penggunaan lahan yang terbagi kedalam 9 RW 26 RT. Kondisi mata pencaharian di Desa Delik yaitu :


1. Petani                           : 59     jiwa
2. Buruh Tani                    : 69      jiwa
3. Pengusaha                   : 49       jiwa
4. Buruh Industri               : 909    jiwa
6. Jasa Angkutan              : 69      jiwa
7. Pensiunan                     : 51      jiwa
8. Pemulung                      : 2        jiwa
9. Pertukangan                : 55      jiwa


Mayoritas penduduk Desa Delik adalah muslim (90,7%)  pemeluk agama kristen (7%) budha (0,12%) dan katolik (5%) Kehidupan sehari-hari antar warga selalu menjunjung tinggi nilai kerukunan dan toleransi antar umat dan nilai religius pada masing-masing agama yang terbukti dengan banyaknya kegiatan keagamaan seperti pengajian yang rutin secara bergilir di masjid-masjid, acara halal bihalal, kegiatan ibadah TPA bagi para anak anak kecil dan kegiatan ibadah rutin di gereja dan wihara desa.